Laman

Jumat, 07 Desember 2012

Cerita Detektif 8



Gara-gara Cinta Ditolak 

Cindy, teman baru Belinda yang hampir ditipu dalam kasus buku palsu Hercule Poirot mendapat teror surat kaleng. Setelah menerima telepon darinya, John dan Belinda segera berangkat ke rumah Cindy.

“KAU…
JANGAN MENTANG-MENTANG KAMU CANTIK DAN KAYA, LALU BELAGU DAN SOMBONG ABIS. DANDANANMU NORAK DAN TINGKAHMU MACAM-MACAM. DASAR GENIT.”

Itu hanya salah satu dari sekian banyaknya surat kaleng yang diperoleh Cindy belakangan ini.
“Hmmm…” John berdehem kecil. “Sebuah surat kaleng yang isinya sangat jahat. Kamu tahu siapa saja yang sangat membencimu akhir-akhir ini?”
Cindy berpikir sejenak.

“Uh.., mungkin Ted, Sam dan Ralf. Mereka pernah mengutarakan cintanya tapi saya tolak dengan halus. Dan mereka terus ngotot ngajak kencan terus. Akhir-akhir ini kalau mereka yang telpon tidak saya angkat.” jelas Cindy. “Tolong saya yah, teman-teman. Saya jadi tak bisa tidur tenang belakangan ini.”

“Oke, tolong berikan alamat mereka dan kami akan menanyai mereka,” ujar Belinda gemes. Sudah ditolak kok masih nempel terus?
* * *

Ting Tong. Ting Tong. (belasan kali)
Pintu terbuka dan seraut wajah masam melototi John dan Belinda.
“Ada apa? Menggangu tidur siangku saja. Apabila anda berdua mau menawarkan barang dagangan, silakan angkat kaki dari sini!’ seru Ted.
“Bukan, anda salah paham,” tukas John cepat. “Kami datang kesini karena teman kami Cindy Peterson mendapat surat kaleng. Coba anda baca”
Ted membaca surat itu tanpa mempersilakan mereka masuk. Syukurin ditolak Cindy, umpat Belinda di hati. Cowok yang satu ini sangat kasar.
“Surat yang jahat,” gumam Ted. 
“Kabarnya anda pernah ditolak oleh Cidy?” tanya Belinda.
Tiba-tiba muka Ted memerah gusar. “Anda menuduh saya sebagai penulis surat ini yah? Kalau begitu anda salah besar! Memang hati saya sakit ditolak melulu oleh Cindy tapi saya tidak akan melakukan tindakan sepengecut ini! Mengirimi orang dengan surat kaleng. Permisi saya mau melanjutkan tidur saya yang terganggu!” BUMM!! Pintu ditutup dengan bantingan keras. Sedikit kesal John dan Belinda menuju rumah Sam.

Sam berwajah agak cerah dari Ted.
“Hallo, ada apa yah?” tanyanya ramah .
“Selamat siang. Teman kami yang anda kenal juga, Cindy Peterson mengeluh tentang surat yang dialamatkan padanya.” jelas Belinda.
“Boleh saya melihat surat kaleng itu?” 
John memperlihatkannya kepada Sam.
“Hmm… surat yang bernada kurang ajar.”
“Cindy memberitahu kami kalau cinta anda pernah ditolak olehnya?” tanya John.
“Benar. Tapi bukan saya yang menulis surat-surat itu walaupun saya pernah ditolak Cindy. Menulis surat beginian bukan tindakan terpuji,” jawab Sam.
“Terima kasih. Kami permisi dulu,” ujar John melangkah pergi diikuti Belinda.

Ralf seorang pria yang suka berpakaian dengan warna menyolok. Kemeja kuning dan celana hijau.
“Selamat siang,” sapa John. “Teman kami, Cindy Peterson menerima surat yang menurutnya ditulis oleh anda.”
“Coba saya lihat.”ujar Ralf sambil menerima surat yang disodorkan oleh John.
“Hmmm…surat kaleng yang keji. Walaupun hubungan saya dengan Cindy tidak begitu baik akhir-akhir ini tapi bukan saya yang menulisnya. “
“Kalau tak salah anda pernah ditolak oleh Cindy?” tanya Belinda.
“Benar. Tapi sekali lagi bukan saya yang menulisnya. Saya orangnya blak-blakan. Kalau saya tidak suka, akan saya bilang terus terang. Saya tidak akan melakukan perbuatan yang memalukan seperti ini.” tutur Ralf panjang lebar.
“Terima kasih. Permisi.” Belinda dan John melangkah pergi.

Di rumah Cindy, mereka berembuk.
“John, setelah disimak dengan seksama hasil wawancara kita, saya sudah tahu siapa penulis surat ini,” ujar Belinda yakin.
“Ya, saya juga,” timpal John. “Ada dua kesalahan kecil yang dilakukan si penulis.”

Mereka bertiga segera pergi menemui si penulis. Disertai bukti kuat, si penulis tak dapat mengelak. Cindy mengancam akan melapor kepada polisi bila si penulis mengirimnya surat dan menelponnya lagi. Tentu saja si penulis berjanji daripada ia berurusan dengan polisi. Lega deh Cindy sekarang.

** Siapa si penulis itu? Bukti? (Ada dua bukti) **

6 komentar:

  1. Sam pelakunya, buktinya
    1. pada kalimat “Boleh saya melihat surat kaleng itu?” dia bisa tahu bahwa itu adalah surat kaleng.
    2. pada kalimat "Tapi bukan saya yang menulis surat-surat itu walaupun saya pernah ditolak Cindy" kata "surat-surat" berarti lebih dari satu, tapi John dan Belinda cuma membawa 1 surat

    BalasHapus
  2. udah di jawab sama atas saya -_-

    BalasHapus
  3. mau jawab tapi udah di jawab duluan -__- jawabannya Sam. Karena sebelumnya detektif Jhon belumur memberi tahu kalau itu surat kaleng. Tapi sam sudah tahu kalau itu surat kaleng. Ya sama kayak yg di atas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak mesti begitu sebab john sebelumnya memang menceritakan tentang teror surat.Siapa pun juga mendiskripsikan surat seperti itu dg sebutan surat kaleng.
      Tapi memang pelakunya sam sebab dia menyebut surat-surat padahal john cuma membawa 1

      Hapus
  4. 2 kesalahan :
    kesalahan pertama dia menyebut “Boleh saya melihat surat kaleng itu?” padahal belum disebutkan surat kaleng
    kesalahan kedua da menyatakan "Tapi bukan saya yang menulis surat-surat itu walaupun saya pernah ditolak Cindy" padahal surat yg ditunjukan cuma satu, dan kata surat-surat lebih dari satu ..

    BalasHapus