Laman

Jumat, 07 Desember 2012

Cerita Detektif 12



Tragedi Keluarga Griffin


Jim dan Belinda sedang berada di Miami. Jim ingin mengunjungi pamannya, Mike yang menjadi Inspektur di kepolisian Miami.

Rumah Inspektur Mike

“Jim, sudah lama sekali kamu tidak berkunjung kemari,” ujar Inspektur Mike sambil memeluk keponakannya dengan hangat. “Ini tentu pacar kamu yang juga detektif, Belinda.” sambungnya sambil memeluk Belinda juga. Mike berusia 50 tahun. Tetap fit dan kelihatan lebih muda dari usia sebenarnya.
“Panggil saja Linda.” ujar Belinda .
Paman Jim orangnya hangat dan sangat enak diajak mengobrol. Belinda langsung menyukainya. Orang tua Jim meninggal saat usianya baru 8 tahun. Jim lalu diasuh oleh pamannya yang sudah dianggap ayah sendiri. Jadi boleh dibilang ketemu sama calon mertua deh.

“Kapan kalian menikah?” tanya Inspektur Mike serius. “Kalau saja Joan-ku masih hidup, tentu ia akan berbahagia melihat kamu sudah mempunyai pasangan.” Istri Paman Jim meninggal akibat kanker 2 tahun lalu sehingga pamannya tinggal seorang diri. Kedua anak perempuannya telah menikah dan tinggal terpisah walau masih dalam kota yang sama.
“Kami masih memikirkan karir dulu sekarang, paman. Mungkin tahun depan.” jawab Jim diplomatis.

Saat itu ponsel baru Inspektur Mike S700i berbunyi sehingga percakapan terhenti.
“Halo, dengan Inspektur Mike.”
“Inspektur Mike,” suara bawahannya Sersan Danny. “Ada kasus percobaan pembunuhan.”
“Saya segera ke kantor.” Bergegas Inspektur Mike menuju kantor polisi. Ia meminta keponakan dan pacarnya ikut serta. Kantornya kekurangan pegawai akibat wabah diare yang menyerang dua hari lalu.


Kantor Polisi Miami

Korban bernama Matt Griffin, usia 25 tahun. Dia mengalami kecelakaan mobil ketika sedang ngebut di jalan tol. Sewaktu hendak mengerem karena ada mobil di depan, remnya blong. Waktu kejadian pukul 16:21 . Matt langsung dibawa di rumah sakit Miami Health. Dari penyelidikan tim forensik, ditemukan bahwa rem itu sengaja dibuat rusak dan bukan karena rusak alami. Keluarga Griffin adalah salah satu keluarga paling kaya di Miami. Mereka membuka usaha perhotelan dan mempunyai cabang di seluruh wilayah Amerika.

“Siapa saja anggota keluarga Griffin?” tanya Inspektur Hanson.
“Matt mempunyai seorang adik bernama Rudz Griffin , berusia 20 tahun. Pamannya, Pete Griffin 45 tahun dan istrinya Eunice Griffin 44 tahun. Orang tua mereka meninggal dua tahun lalu dalam kecelakaan pesawat terbang dan mewariskan seluruh hartanya kepada Matt.” tutur sersan Danny.
“Sekarang tolong hubungi mereka dan beri kabar kalau Matt Griffin ada di rumah sakit. Kami akan segera ke rumah sakit.” perintah Inspektur Mike.

Sersan Danny segera menghubungi Pete dulu. Dia ada di hotel Griffin.
“Halo, dengan Pak Pete ? Disini kantor polisi Miami. Kami ingin mengabari kalau keponakan anda, tuan Griffin mengalami kecelakaan serius dan sedang dirawat di rumah sakit Miami Health. Harap anda segera kesana.” Pete segera menutup telepon dan bergegas ke rumah sakit dengan pikiran kalut dan khawatir.
Setelah itu sersan Danny menghubungi Eunice yang sedang arisan dan Rudz yang sedang kuliah. Mereka juga sedang dalam perjalanan ke rumah sakit secepatnya.


RS Miami Health Pukul 17:15 , ruang resepsionis

Keadaan Matt sangat parah. Para dokter disana sedang berusaha menyelamatkan nyawanya melalui operasi darurat di ruang ER.

“Saya baru saja mendapat kabar kalau Matt meninggal, adiknya Rudz akan memperoleh warisan terbesar. Paman dan bibinya hanya mendapat sedikit uang saja.” jelas Inspektur Mike kepada Jim dan Belinda. Dari kepolisian hanya ada mereka bertiga di RS itu.
Rudz punya motif membunuh yang sangat besar, pikir Belinda.

Pete Griffin yang pertama kali sampai. Ia segera menghampiri Inspektur Mike karena seragam polisinya. Mukanya pucat pasi.
“Apa yang terjadi ? Apa Matt baik-baik saja?” tanya Pete dengan suara sedikit gemetar.
“ Tenang, Pak Pete. Matt sedang dioperasi di ruang ER.” jawab Inspektur Mike menerangkan kejadian yang menimpa Matt. “Dia terlibat kecelakaan mobil di jalan tol.”
Pete duduk terhenyak.
“Dia tak boleh ada apa-apa. Saham hotel kami guncang sewaktu abang saya meninggal dua tahun lalu. Bila sekarang Matt meninggal juga, saham kami akan jatuh ke titik terendah. Bisnis akan berantakan” ujarnya tersendat.
Lho kok lebih mementingkan bisnis? batin Jim dalam hati.
Lalu Rudz Griffin datang. Rambutnya kusut dan wajahnya pasi.

“Bagaimana keadaan Matt?” tanyanya kepada pamannya. “Apa dia baik-baik saja?”
“ Dia terlibat kecelakaan mobil. Abangmu sedang dioperasi sekarang.” Jawab Pete.
Rudz tertunduk lesu.
Sebentar kemudian, Eunice Griffin tiba dengan dandanan agak menor. Mungkin untuk menutupi usianya yang mulai senja. Dia segera memeluk Rudz dan Pete.
“Matt kenapa? Baik-baik saja kan?” tanyanya kepada Pete.
“Dia sedang di operasi di ER. Dia terlibat kecelakaan mobil di jalan tol.”
“Pasti ngebut yah? Kan sudah dibilang berapa kali kalau mengemudi mobil jangan ngebut,” omel Eunice prihatin. “Moga-moga operasinya berjalan lancar.”

Setelah memberi mereka beberapa saat untuk menenangkan diri dan minum , Inspektur Mike mulai mewawancarai ketiga anggota keluarga Griffin di tempat terpisah.

Inspektur Mike mewawancarai Pete Griffin, si paman.

Mike : Kami menemukan bahwa rem blong pada mobil Matt adalah disengaja.
Pete : Maksud anda kecelakaan Matt adalah disengaja?
Mike : Iya. Anda tahu siapa saja yang membenci Matt?
Pete : (marah) Kalau maksud anda, apa pelakunya ada di antara kami bertiga, jawabannya tidak. Kami semua sangat menyayangi Matt. Mungkin ini ulah saingan bisnis hotel kami. Mereka iri terhadap suksesnya hotel2 kami di seluruh Amerika.
Mike : Kapan anda terakhir kali bertemu Matt?
Pete : Pagi tadi sewaktu sarapan bersama. Kami berempat tinggal bersama. Saya berangkat ke hotel . Sedangkan Matt ingin menemui klien dulu dan baru ke hotel.
Mike : Dalam seminggu ini anda pernah menggunakan mobil Matt?
Pete : (berpikir sejenak) Pernah. Lima hari lalu, saya dan istri saya pergi ke pesta pernikahan teman dengan mobil Matt. Mobil kami sedang di bengkel waktu itu.
Mike : Terima kasih atas waktu anda.

Belinda mewawancarai Rudz Griffin, adik korban.

Belinda: Anda tahu siapa saya yang mungkin benci kepada abang anda?
Rudz: Saya kurang tahu. Abang orangnya baik . Memangnya kecelakaan abang bukan kecelakaan murni?
Belinda : Rem mobil Matt disabotase.
Rudz: (wajahnya tambah pucat) Jadi anda mencurigai pelakunya salah satu di antara kami? Tidak mungkin! Kami semua sangat menyayangi Matt. Mungkin saja ini ulahnya lawan bisnis abang.
Belinda: Terakhir kali bertemu dengan Matt kapan?
Rudz: Pagi ini waktu sarapan. Lalu dia pergi mengurus bisnis seperti biasa dan saya kuliah.
Belinda : Anda pernah meminjam mobil Matt dalam seminggu ini?
Rudz: Ada. Kemarin malam waktu pergi bareng2 teman kuliah. Pulangnya sekitar jam dua belas tengah malam.
Belinda : Terima kasih atas waktu anda.

Jim mewawancarai Eunice Griffin, istri Pete Griffin.

Eunice: Pasti ada yang tidak beres bukan dengan kejadian yang menimpa Matt?
Jim : Mengapa anda berasumsi begitu?
Eunice: Saya bukan orang bodoh. Keluarga kami sedang ditimpa musibah malah polisi sibuk mewawancarai kami secara terpisah.
Jim : Memang benar dugaan anda. Mobil keponakan anda disabotase rem-nya sehingga dia mengalami kecelakaan. Apa anda tahu siapa saja yang mungkin melakukan hal ini?
Eunice: (kaget) Oh my God! Mungkin ini kerjaan saingan bisnis Matt. Yang pasti tidak mungkin pelakunya di antara kami bertiga karena kami semua sangat sayang Matt.
Jim : Kapan anda terakhir kali bertemu Matt?
Eunice: Pagi ini sewaktu sarapan. Sekitar jam satu dia masih menelpon saya. Dia titip beli Cheese cake kesukaannya dari Café Blues. Saya ada acara arisan disana pukul tiga sore. Cheese cakenya sudah kebeli tapi..tapi… Matt malah dalam keadaan kritis (menangis pelan)
Jim : (memberikan saputangannya ke Eunice) Anda pernah memakai mobil Matt dalam seminggu ini?
Eunice: (melap air matanya dan menenangkan diri sebentar) Sekali. Saya dan Pete naik mobil Matt ke pesta pernikahan teman lima hari yang lalu.
Jim : Terima kasih.

Inspektur Mike, Jim dan Belinda berembuk sejenak. Setelah mendengar dengan seksama semua wawancara, mereka akhirnya berhasil menemukan si pelaku. Sesaat kemudian, Inspektur Mike menerima telepon dari bagian forensik yang menguatkan pendapat mereka. Sebelum wawancara, Inspektur Mike memungut gelas plastik bekas minuman yang dibuang tiga tersangka untuk diambil sidik jarinya. Pihak forensic setelah dengan pemeriksaan menyeluruh berhasil menemukan sedikit sidik jari pada bagian rem mobil Matt. Sidik jari di bagian rem itu cocok dengan salah satu sidik jari tiga tersangka .

Inspektur Mike menghampiri salah seorang di antara tiga tersangka.
“Anda kami tangkap karena percobaan pembunuhan atas Matt Griffin. Percuma menyangkal karena anda melakukan satu kesalahan tadi. Lagipula sidik jari anda ditemukan di bagian rem mobil Matt.”

Inspektur Mike menggiring si tersangka ke kantor polisi. Sementara itu dua sisa anggota keluarga Griffin masih shock tak bisa percaya.

Jim dan Belinda kembali ke San Fransisco keesokan harinya. Kabar baiknya, operasi Matt berjalan dengan lancar dan dia akan sembuh setelah dirawat beberapa saat di rumah sakit.

*Siapa yang menyabotase rem mobil Matt Griffin? Bukti? (Selain sidik jari tentunya)*

11 komentar:

  1. mungkin paman mereka, pete yang melakukannya, karena pada saat ditelpon polisi hanya bilang keponakan anda tuan griffin. pete yag tiba paling dulu dan dia langsung tahu kalau yang kecelakaan adalah MAtt

    BalasHapus
  2. pelakunya adalah bibinya si Matt yg bernama Eunice, dia ngomong: Sekitar jam satu dia masih menelpon saya. Dia titip beli Cheese cake kesukaannya dari Café Blues. Saya ada acara arisan disana pukul tiga sore. Cheese cakenya sudah kebeli tapi..tapi… Matt malah dalam keadaan kritis (menangis pelan), dia ngomong jam 3 si Matt dalam keadaan kritis, padahal kejadian kecelakannya jam 16.21...berarti dia tahu si Matt akan kecelakaan...

    BalasHapus
  3. selain penjelasan dari icy creation, pelakunya si pete griffin, sudah dijelaskan jika matt meninggal, semua harta dan saham akan jatuh ke rudz, dan harga saham akan jatuh ke nilai terendah, pete akan membeli saham itu dari rudz dan akhirnya hotel itu sepenuhnya milik pete.

    BalasHapus
  4. Halo, dengan Pak Pete ? Disini kantor polisi Miami. Kami ingin mengabari kalau keponakan anda, tuan Griffin mengalami kecelakaan serius dan sedang dirawat di rumah sakit Miami Health. Harap anda segera kesana.”
    Apa yang terjadi ? Apa Matt baik-baik saja?” tanya Pete dengan suara sedikit gemetar.(kenapa Pete tahu bahwa Matt yg mengalami kecelakaan)

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Pelakunya adalah rudz karena dia yang terakhir kali menggunakan mobil matt, kalau pelakunya pete atau eunice harusnya sudah terjadi kecelakaan di hari sebelum rudz minjam mobil atau kecelakaan tersebut terjadi pada rudz. Saat rudz meminjam mobil keadaan mobil juga tidak apa apa, sehari setelah rudz memakai nya atau keesokn harinya matt kecelakaan, pelkunya adalah rudz motifnya rudz menginginkan wrisan tersebut

    BalasHapus
  7. Berdasarkan gerak gerik dan fakta yang ada Pete Griffin lah PELAKUnya!!
    1. Dalam keadaan shock dan darurat sungguh lazim seseorang memikirkan sesuatu yang detail seperti berbicara bisnis kecuali si pembicara sudah mengetahui skenario kedepannya. Dengan saham yang turun Pete akan membeli sahamnya dan memiliki kepemilikan mayoritas sehingga dapat menjadi pengambil keputusan perusahaan Merekea.
    2. berdasarkan percakapan ditelpon, Pete mengatakan bahwa "Matt pergi menemui klien dan pulang ke hotel lagi" dimana pada setalah sarapan hanya ada Pete di Hotel, Eunice arisan, Rudz Kuliah. ketika matt pulang ke hotel disitulah Pete beraksi. karena jikalau Rudz yang merusak remnya pada malam hari maka kecelakaan akan terjadi di waktu pagi setelah Matt sarapan dan menemui klien. satu-satunya pelaku yang paling mungkin melakukan perusakan rem adalah Pete

    BalasHapus
  8. Pete pelakunya. Dia bohong. Bilangnya terakhir ketemu td pagi wkt sarapan, padahal khusus Pete dan Matt mereka ketemu lg di hotel setelah Matt ketemu klien.

    BalasHapus
  9. Kedua, dateng2 kok tau kalau Matt yg kecelakaan? Ponakannya kan ada dua. Bisa Matt bisa Rudz.
    Ketiga, dia marah wkt dituduh, bilangnya 'kami semua menyayangi Matt'. Kalau memang sayang, harusnya dia tidak sempat memikirkan saham di keadaan spt ini.

    BalasHapus
  10. Pelakunya eunice (bibinya).
    1. Eunice memiliki niat untuk membuat rem mobil matt blong saat eunice sedang arisan, karena dia sudah menduga matt akan menitip makanan yang disukai matt kepadanya. Bibi nya tau kalau matt suka ngebut dalam berkendara.jadi dia memanfaatkan telepon untuk memecahkan konsentrasi matt saat mengemudi.
    2. Jam 1 matt menelpon eunice untuk membelikannya kue kesukaannya. Jam 3 eunice berada di tempat arisan. Jika saya jadi eunice, saya pasti akan membelikan kue nya setelah selesai arisan agar setelah beli kuenya bisa langsung pulang. Jika lama arisan itu kurang lebih 1-2 jam maka kesempatan bibi nya untuk mencelakakan matt di jam terjadinya kecelakaan cukup besar. Dengan cara menelpon matt untuk mengabarkan bahwa kue pesanannya sudah dibeli dan dia sebentar lagi pulang kerumah, eunice menyuruh matt untuk cepat pulang kalau tidak kue kesukaannya akan habis..

    BalasHapus
  11. Sebenarnya jawaban yg benernya siapa si? Pada disuruh nebak semua. Kalau saya curiga ama si pete. Kalu org normal, biasanya cemas akan keadaan keluarganya atau biaya yg akan dikeluarkan. Bukannya malah bicarain saham hotel...

    BalasHapus