Laman

Jumat, 07 Desember 2012

Cerita Detektif 6



Pencuri Dompet Yang Gagal 

Bila anda kebetulan mengunjungi jalan Avenue di LA , anda pasti akan melihat sebuah gedung fitness yang megah. Fitness Centre “Success” ini bertingkat lima dan sangat lengkap isinya. Tak heran kalau Success merupakan tempat fitness yang sangat laku dan mempunyai banyak member. 
Tingkat satu adalah lobi untuk penyambutan tamu dan tempat sekuriti. Tingkat dua adalah tempat ganti pakaian yang dibagi dua, antara pria dan wanita. Ada pula sauna bagi yang ingin mengistirahatkan badannya. Tingkat tiga dan empat adalah tempat melatih otot dengan alat-alat muktahir dan didampingi oleh personal trainer yang qualified. Ada pula kantor konsultasi dengan dokter ahli gizi. Dan tingkat teratas adalah tempat aerobik dan tempat pemijitan.

Malam yang dingin.
Gedung Success terjadi pencurian dompet-dompet para member fitness yang disimpan di ruang ganti baju. Sewaktu selesai aerobic pukul sembilan malam dan ingin berganti pakaian, mereka mendapatkan dompet-dompet mereka telah amblas. Tentu saja para member ribut-ribut dan meminta tanggung jawab manajer Success , Marcus Rourke. Marcus segera menelpon Bruce, teman lamanya untuk menolongnya menyelidiki kasus ini. Bruce yang kebetulan berada di dekat sana, tiba sepuluh menit kemudian.

Berhubung waktu kejadian hanya tinggal member dari kelas aerobic saja, maka kemungkinan besar pula pencurinya adalah salah seorang member kelas tersebut. Dari resepsionis diperoleh 3 member yang telat mengikuti kelas aerobic yang di mulai pukul delapan malam. Bruce menemui satpam Success yang baru, pak Artie di lantai satu untuk dimintai keterangan tambahan.

“Anda berjaga terus di tempat anda dari jam delapan malam?” tanya Bruce memulai penyelidikannya.
“Ya, saya terus di tempat saya sampai sekarang.” Jawab pak Artie mantap.
“Anda melihat sesuatu yang mencurigakan?”
Setelah berpikir sejenak. “Ada pak,” tutur pak Artie. “Ada seorang pemuda dengan topi dan kacamata hitam dengan sikap mencurigakan. Sebentar-bentar menoleh ke kiri dan ke kanan. ”
“Jam berapa pemuda itu muncul?”
“Sekitar pukul delapan malam lewat seperempat.”
“Apalagi yang anda lihat?” desak Bruce.
“Kuikuti pemuda itu dari jauh dan melihat dia mendekati kamar ganti .”
“Apa mungkin pemuda itu adalah salah seorang member di sini yang telat datang hari ini?”
“Wah, saya kurang tahu, Pak. Saya masih baru disini jadi belum begitu menghapal wajah-wajah member .” Pak Artie mengakhiri jawabannya.

Setelah mengucapkan terima kasih, Bruce pergi mewawancarai ketiga member yang datang telat yaitu Jack, David dan Max. Pertanyaan yang diajukan sama terhadap ketiga member tersebut. 
“Mengapa anda terlambat? Berapa lama telatnya?”

Jack : “Karena mobilku mogok. Sungguh sial nasibku, sudah telat malah dituduh sebagai pencuri pula. Saya tiba disini kira-kira dua belas menit lebih telat dari jadwal.”

David: “Saya lembur kerja tadi. Saya telat delapan menit dari jadwal dan saya bukan seorang pencuri. “

Max: “Saya tertidur di rumah . Saya telat 20 menit dari jadwal. Untuk apa saya mencuri? Uang warisan keluarga saya cukup saya belanjakan apa saja untuk seumur hidup saya.”

Sesaat setelah berpikir, Bruce menemui temannya Marcus.
“Bagaimana Bruce, ketemu pelakunya?” tanya Marcus cemas. Hancur usahanya kalau pencuri itu tidak tertangkap dan berita jelek ini menyebar keluar.
“Masa nggak ketemu?” nyengir Bruce. “ Nih orangnya.” Dia memberitahu Marcus si pelaku lengkap dengan bukti. Si pencuri memang bernasib sial ketemu dengan Bruce malam ini. 

**Siapa Si Pencuri? Bukti? (Ada satu)**

6 komentar:

  1. pencurinya jack." si pencuri memang bernasib sial bertemu dengan bruce malam ini". yang sial kan hanya Jack...

    BalasHapus
  2. “Anda berjaga terus di tempat anda dari jam delapan malam?” tanya Bruce memulai penyelidikannya. -> lantai 1 security

    “Ya, saya terus di tempat saya sampai sekarang.” Jawab pak Artie mantap.


    pak artie :“Kuikuti pemuda itu dari jauh dan melihat dia mendekati kamar ganti .” -> lantai 2

    BalasHapus
  3. Pak Arti, sebagai security dia telah mencurigai seseorang hingga ktempat yang mejadi tkp, seharusnya dia terus mengawasi dan jika pemuda dgn topi dan kacamata hitam pelakunya sudah seharusnya dia menangkapnya, ini bukti bahwa itu semua hanya kebohongan untuk mengalihkan pada pelaku sesungguhnya, dia mengaku terus dtempatnya d lantai 1, tapi juga mengaku menikuti seseorang hingga lantai 2.

    BalasHapus
  4. “Ya, saya terus di tempat saya sampai sekarang.” Jawab pak Artie mantap.
    Kuikuti pemuda itu dari jauh dan melihat dia mendekati kamar ganti .”(lantai 2,,berarti pak Artie
    telah berbohong)

    BalasHapus
  5. Jack pelakunya... Dia sudah mengetahui kejadian pencurian dompet ,, padahal polisi hanya menanyakan 2 pertanyaan yaitu mengapa Anda telat, dan berapa lama Anda telat....

    BalasHapus
  6. Gimana sih yg nulis? Ga pernah ngasih tau jawaban bnrnya. Payah

    BalasHapus